Semarang – Mangrove Map. Konservasi ekosistem pesisir, khususnya ekosistem mangrove memerlukan perencanaan yang komprehensif dan penggunaan teknik yang sesuai dengan kondisi spesifik setiap wilayah pesisir. Perencanaan tersebut mencakup pengenalan potensi lahan, kondisi biofisik, analisis sosial-ekonomi masyarakat pesisir, serta penetapan lokasi-lokasi yang paling membutuhkan konservasi.
Proses pelatihan pemetaan bersama trainer dari Mangrove Map.
Metode konservasi ekosistem pesisir juga dapat dilaksanakan dengan berbagai cara yang beragam dan langkah yang berbeda. Salah satu awal dan akhir perencanaan konservasi ekosistem pesisir, khususnya ekosistem mangrove adalah dengan penerapan teknologi modern, seperti pemetaan berbasis drone, citra satelit, dan pemodelan oseanografi untuk memprediksi dinamika lingkungan pesisir yang memang sangat dinamis.
Dengan perencanaan dan metode yang terintegrasi, upaya konservasi dapat berjalan lebih efektif, terukur, dan memberikan manfaat ekologis, ekonomis, dan sosial budaya yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir.
Menjawab kebutuhan ini, Mangrove Map menghadirkan platform pelatihan komprehensif yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas para pegiat lingkungan, mahasiswa, peneliti, sampai mitra korporasi dalam memetakan potensi kawasan pesisir dan memodelkan dinamika oseanografinya.
Pelatihan Pemetaan Dasar ini dirancang untuk memberikan pemahaman dan keterampilan awal dalam pemetaan menggunakan perangkat GPS handheld serta perangkat lunak pemetaan digital. Peserta akan mempelajari cara mengoperasikan GPS di lapangan, mengelola data spasial, dan mengolahnya menjadi peta yang informatif.
Materi mencakup pengenalan sistem informasi geografis (GIS), penggunaan software Google Earth Pro dan QGIS, teknik pemanggilan data (GPS, vektor, raster, base map), proses georeferensi, digitasi, pengaturan atribut dan simbologi, hingga pembuatan layout peta siap pakai. Pelatihan ini sangat bermanfaat untuk mendukung survei lapangan, pemetaan wilayah, konservasi lingkungan, serta perencanaan berbasis data spasial.
Dengan metode pembelajaran berbasis praktik, peserta tidak hanya memperoleh pemahaman teoritis, tetapi juga mampu menghasilkan data pemetaan yang siap digunakan untuk mendukung program konservasi dan rehabilitasi mangrove.
Pelatihan dapat dilakukan secara daring maupun luring sehingga fleksibel untuk diikuti oleh peserta dari berbagai lokasi. Program ini sangat bermanfaat untuk mendukung survei lapangan, pemetaan wilayah, konservasi lingkungan, serta perencanaan berbasis data spasial.
Mari bergabung dalam pelatihan ini dan jadilah bagian dari upaya perencanaan ekosistem pesisir yang lebih terarah dan berkelanjutan, agar pengelolaan sumber daya pesisir dapat dilakukan dengan baik dan berbasis data akurat. (ADM).